Cegah Rabies, 59 Ribu Anjing di Denpasar Divaksin

anjing rabies

Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar melaporkan kemajuan signifikan dalam program vaksinasi antirabies untuk anjing. Hingga saat ini, sebanyak 59.129 anjing atau sekitar 71,94 persen dari total populasi anjing di Denpasar, Bali, telah menerima vaksin antirabies. Data terbaru menunjukkan bahwa populasi anjing di wilayah tersebut mencapai 82.195 ekor.

“Jumlah vaksin yang tersedia saat ini sekitar 10 ribu dosis. Jika stok vaksin di kantor mulai menipis, kami akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk mendapatkan bantuan tambahan vaksin,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Denpasar, Ni Made Suparmi, saat dihubungi oleh detikBali pada Rabu (10/7/2024).

Menurut Suparmi, stok vaksin yang ada diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi hingga Agustus 2024. Pemerintah Kota Denpasar menargetkan bahwa pada November tahun ini, 90 persen dari populasi anjing di Denpasar sudah divaksin.

“Kami tidak bisa mencapai tingkat vaksinasi 100 persen untuk seluruh populasi anjing karena selalu ada anjing yang baru lahir dan anjing yang baru datang ke Denpasar. Jadi, sekitar 10 persen anjing yang belum divaksin adalah anjing-anjing baru atau anjing yang berasal dari luar Denpasar,” tambah Suparmi.

Meskipun upaya vaksinasi terus dilakukan, Denpasar masih menghadapi tantangan dalam mengendalikan kasus rabies. Pada paruh pertama tahun ini, sudah tercatat 18 kasus rabies, dengan kasus terbaru terjadi pada 6 Juli lalu di Banjar Kaja.

Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk terus melaksanakan vaksinasi guna mencegah munculnya kasus-kasus rabies baru. Namun, mereka menghadapi kendala dalam memvaksin anjing liar yang berkeliaran di sekitar Denpasar. Anjing-anjing liar ini seringkali sulit ditangkap dan divaksin, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi petugas lapangan.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas program vaksinasi, Distan Denpasar juga berencana untuk melibatkan masyarakat lebih aktif. Sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi anjing dan cara penanganan anjing yang terindikasi rabies terus digencarkan. Masyarakat diharapkan dapat berperan serta dengan melaporkan keberadaan anjing liar atau anjing yang menunjukkan gejala rabies kepada pihak berwenang.

Selain itu, kerjasama dengan organisasi pecinta hewan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga ditingkatkan. Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target vaksinasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan rabies.

Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kota Denpasar optimis dapat mengendalikan penyebaran rabies dan memastikan kesehatan serta keselamatan masyarakat tetap terjaga. Keberhasilan program vaksinasi ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Bali dan Indonesia dalam mengatasi ancaman penyakit zoonosis seperti rabies. (HEV/IND)

Direkomendasikan